Senin, 03 Januari 2011

Kualitas Guru Belum Meningkat


Mereka menilai, butuh waktu lagi untuk mewujudkan perkembangan kualitas tersebut.
Menteri Pendidikan Nasional M Nuh menjelaskan, selama 2010 hingga evaluasi kemarin, anggaran yang terserap di Kemendiknas men capai 89,29 persen atau se kitar Rp 57 triliun. Mantan Rektor ITS itu menjelaskan, 70 persen atau sekitar Rp 39,9 triliun dari se rapan anggaran tersebut di gunakan untuk peningkatan kua litas guru. Salah satunya adalah memberikan tunjungan profesi. “Jumlahnya triliunan,” katanya.
Lantas dengan uang tersebut, apakah sudah ada peningkatan. M. Nuh menegaskan pihaknya masih belum bisa melihat pe ningkatan kualitas tersebut. Dia menjelaskan, program pe ningkatan kualitas guru dengan menggelontorkan dana yang superjumbo tersebut baru berjalan dua tahun. “Ibarat orang yang baru diberi makan, apa langsung larinya kencang,” tukas M. Nuh.
M Nuh berharap tahun depan kualitas guru bisa semakin me ningkat. Ini menyusul dengan rencana dan strategi (restra) Kemendiknas 2011-2014. Salah satunya adalah memperluas dan mempercepat peningkatan kualifikasi aka demik guru, ser tifikasi, dan rintisan pendidikan profesi guru. Dengan program ini, M Nuh mengatakan bisa semakin besar kesempatan para guru untuk meningkatkan kua litasnya. Mantan Menteri Ko munikasi dan Informasi ter sebut menegaskan, pening katan kualitas guru tidak hanya digeber untuk guru PNS saja. “Untuk guru non-PNS juga me miliki kesempatan,” kata dia.
Selain menyorot kinerja guru, dalam evaluasi kemarin M Nuh juga menjelaskan tentang perkembangan ujian nasional (UN). Kemendiknas sudah menetapkan prosedur peni laian UN dari dua aspek. Yaitu, 60 persen dari nilai UNs dan sisanya 40 persen dari nilai ujian sekolah. “Kita sudah menetapkan tidak ada ujian susulan,” terang M. Nuh.
Kemendiknas menetapkan prosentase nilai UN lebih tinggi karena pertimbangan nilai dari lembaga pendidikan kurang objektif. Dari penelitan Ke mendiknas, lembaga pendidikan dengan akreditasi C lebih gampang memberikan nilai yang tinggi dan seragam. Se mentara lembaga pendidikan dengan akreditasi A, terang M Nuh, lebih berani mem berikan nilai ke siswanya. “Jika pintar nilianya tinggi, sebaliknya juga berani memberikan nilai rendah,” papar dia.
Bagi siswa atau pelajar yang tidak lulus, M Nuh mengatakan masih belum tertutup ke sempatannya untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Siswa yang belum lulus, tambah M. Nuh, bisa mengikuti kejar paket B untuk SMP dan se derajat, atau C untuk tingkat SMA atau SMK. “Ijazah dari kejar paket tersebut juga bisa untuk masuk ke jenjang pendidikan lebih tinggi,” pungkas M Nuh.
Fokus program Kemendiknas lainnya pada 2011 adalah, peningkatan akses Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), penuntasan pendidikan dasar sembilan tahun, peningkatan mutu pendidikan vokasi dan politeknik. Selain itu juga percepatan peningkatan jumlah dosen D3 melalui program beasiswa. Untuk mewujudkan program tersebut, Kemendiknas mendapatkan anggaran Rp 55,5 triliun.(Team - Sumber RB)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger