Senin, 03 Januari 2011

Warga Berebut Ingin Foto Bareng


Pada Jumat (31/12) tepatnya pukul 22.34 WIB sebelum memasuki pergantian tahun baru 2011, jalanan yang berliku di kampung Kamalaka, Taktakan, Kota Serang, ada Toyota Kijang buatan tahun 2005, tepat parkir di sebelah rumah di Kampung Kamalaka No 21 RT 03 RW 05. Mobil itu membawa penumpang yang tak lain adalah pahlawan timnas asal Taktakan, Kota Serang, Muhammad Nasuha. Nasuha ini yang menyelamatkan muka Indonesia dengan satu gol saat berhadapan dengan Malaysia di leg kedua di stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Kedatangan pahlawan Garuda ini langsung disambut kakaknya, Sukemi, yang merupakan anak kedua pasangan Muhammad Yasin dengan Raisha, tepat di depan rumah sebelum bertemu dengan kedua orangtua. Kedatangan Nasuha tanpa sambutan dari Pemprov Banten, KONI Banten, maupun Dis pora Banten yang me ru pakan stakeholder olahraga di Banten. Penyambutan hanya dilakukan tetangga dan keluarga Nasuha.
Namun tidak sampai lima menit berselang, seperti raja yang ditunggu para rakyatnya, kepulangan Nasuha menyebar luas. Ratusan warga Kamalaka, ibu-ibu sampai anak-anak, pun berbondong-bondong mendatangi rumah Nasuha untuk melihat secara langsung pahlawan Garuda di ajang piala AFF Suzuki 2010. Mereka pun melewati pergantian tahun bersama Nasuha.
Nasuha yang baru saja duduk di ruang tamu dan berbincang-bincang kecil dengan ayahnya, Muhammad Yasin, dengan memakai baju berkerah warna putih dengan lambang garuda di dada sebelah kanan, menjadi sasaran warga yang ingin mengucapkan selamat. Warga lalu mengajak Nasuha berfoto bersama untuk kenang-kenangan karena kagum de ngan penampilan Nasuha yang tanpa lelah mengharumkan merah-putih di tingkat inter nasional.
Bagi tetangga Nasuha yakni Akbar Bakti Utama meng ung kapkan, tidak ingin melewatkan momen bersejarah bertemu langsung dengan Nasuha. “Buat saya, kak Nasuha itu idola. Saya sangat bangga sekali ada pemain timnas Indonesia yang berasal dari daerah Kamalaka. Bila sudah besar nanti, saya ingin seperti kak Nasuha bisa membela Tanah Air dan mengenakan seragam merah putih dengan lambang garuda di dada,” papar Akbar.
Bahkan kekaguman sosok Nasuha, juga dieluk-elukan pemuda kampung Kamalaka, Bayu Amarullah. Menurut Bayu, kekaguman terhadap Nasuha sudah ada sejak Nasuha masih bermain di kompetisi kampung sebelum ditarik ke klub Pelita Krakatau Steel (KS) pada 2001. “Ia (Nasuha-red) merupakan kebanggaan kami semua. Bagi saya, ia merupakan sosok pemuda yang berprestasi dan rendah hati. Makanya begitu Nasuha pulang, saya tidak ingin melewatkan momen untuk mengabadikan dengan berpose bersama dengan Nasuha. Foto ini akan saya bingkai dan saya pajang untuk memotivasi saya untuk bisa seperti Nasuha,” kata Bayu.
Meski kerepotan menghadapi warga yang ingin berpose bersama, Nasuha mengaku senang. “Meski saya capek tapi saya tidak ingin mengecewakan warga. Makanya saya mau meladeni mereka semua. Tanpa dukungan mereka semua, saya juga tidak bisa seperti ini. Buat saya, mereka juga keluarga saya,” ucap Nasuha.

Obat Rindu bagi Keluarga
Kepulangan Muhammad Nasuha ke Kampung Kamalaka merupakan obat rindu bagi keluarga besarnya. Terutama bagi kakak dan adik-adiknya yang telah lama merindukan kedatangan Nasuha karena sejak tiga bulan yang lalu tidak menginjakkan kaki ke kampung kelahirannya ini.
“Bahkan pada saat adiknya Yeni menikah pada 21 November lalu, Nasuha juga tidak pulang karena masuk pemusatan latihan timnas. Kami mengerti. Nasuha juga menjalankan tugas untuk negaranya meski kami hanya bisa menahan rindu. Tapi saya senang bisa bertemu dengannya di rumah, walaupun hanya sebentar,” tutur Sukemi, kakak Nasuha.
Kerinduan juga terpancar dari ayah Muhammad Nasuha, yakni Muhammad Yasin yang mengharapkan agar Nasuha bisa lebih lama di rumah. Tapi Nasuha sudah harus pulang hari ini karena harus menjalani sesi latihan dengan klub asal ibukota Jakarta yakni Persija di bawah asuhan Rahmat Darmawan. “Padahal saya ingin Nasuha bisa di rumah minimal lima hari. Namun kami tidak terlalu sedih. Yang penting Nasuha sudah menyempatkan diri untuk pulang ke kampung ha lamannya,” jelas Yasin.
Nasuha memaparkan, ingin lebih lama berada di rumah. Namun dia mengaku belum berkoordinasi dengan pela tihnya di klub. “Bila saya bisa mendapat libur saya akan berada di rumah. Saya juga kangen dengan kampung halaman. Buat saya, pulang kampung membuat saya punya semangat lebih lagi untuk menjalani pertandingan baik di klub maupun membela Indonesia,” pungkasnya. (*)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger